My Profile

My photo
Jakarta and Bandung, Indonesia
Just an engineer who loves what she does and does what she loves (engineering stuffs not included)

My Time

My Living Room


ShoutMix chat widget

Who Visit Me

Kasih Makan Ikan Saya yaa!!

My Followers

Monday, March 1, 2010

PS. I Love You

Alexander baru membuka matanya jam 11 pagi. Itu hari Minggu, 14 Februari 2010, hari yang orang bule rayakan sebagai hari kasih sayang, yang juga biasa dirayakannya bersama Rebecca, wanita yang telah dinikahinya selama 4 tahun.

Matahari pagi menjelang siang menerobos tirai kamarnya, menerpa wajahnya, memantulkan sinar pada kulit kecoklatannya, membuatnya lebih indah bak jingganya matahari terbenam. Pria berperawakan menawan itu terjaga dengan senyuman lebar. Senyum puas, di hati, dan di alat vitalnya. Rebecca melakukan hal yang semua pria impikan dalam kehidupan intim mereka. Hal yang nakal, manis, menantang, dan dibungkus cantik oleh pita cinta. Malam tadi adalah malam paling tak terlupakan yang ia lewatkan bersama istrinya.

Babe!!” Ia memanggil istrinya dengan sapaan mesra a la mereka. Tapi tak ada sahutan. Rumah bergaya minimalis itu sepi. Ia melongok ke kamar mandi, kosong. Beranjak ke dapur, sepi. Ia meneruskan ke ruang makan, ruang tamu, halaman belakang, lantai atas, semuanya nihil.

Ia nyengir, merasakan pasti istrinya sedang merencanakan sesuatu untuknya. Belanja atau apa lah. Ini kan valentine’s day pikirnya.

Ia memutuskan menghentikan pencarian atas istrinya. Toh dia takkan kemana-mana, pikirnya. Ia kembali ke kamar dan berkaca. Bukan hal yang aneh bagi Al untuk berkaca setiap pagi. Dia melakukan gerakan-gerakan khas binaragawan untuk memeriksa apakah otot-ototnya masih seperti hari kemarin, kencang dan aduhai.

Tiba-tiba pandangannya tertuju pada sesuatu. Didapatinya di meja rias Rebecca di kamarnya, ada sepucuk surat dibungkus amplop berwarna merah merona. Ah istriku sangat romantis, pikirnya sambil meraih surat itu dan membukanya untuk mengeluarkan isinya, serta melirik kata-katanya.

“Kepada suamiku, kekasihku, pujaan hatiku, Alexander.

Happy Valentine’s Day, Babe. Aku bisa menebak, pasti kamu baru bangun jam 11-an. Karena kamu tidur nyenyak sekali tadi. Btw, kamu lucu deh kalau lagi nyenyak tidur begitu.”

Alexander berhenti sampai di situ untuk mengagumi istrinya karena wanita itu benar-benar sangat mengenalnya, sekaligus mengagumi dirinya sendiri karena dia tetap tampan dalam kondisi apapun.

Ia meneruskan membaca lagi.

“Aku sudah membuatkan kamu makan siang, lengkap dengan pencuci mulutnya. Kue coklatnya kusimpan di kulkas ya. Kamu pasti lapar setelah semalaman 'berkegiatan' :).

Kau tau, Babe? Kau itu laki-laki terganteng, terpintar, dan terbaik yang pernah aku temui.”

Alexander berhenti lagi untuk mengagumi dirinya sendiri lagi.

“Karena itulah aku dulu jatuh cinta padamu dan mau menikahimu. Jujur aku mau menjadi istri yang baik, namun pasti masih ada yang kurang. Karena kamu begitu baik, kurasa aku belum bisa menandingi kebaikanmu padaku. Karena itulah aku mencintaimu.

Babe, terima kasih ya untuk semua momen yang pernah kita lewati. Saat kamu nembak aku, melamar aku, dan saat dimana kau menikahi aku. Semuanya tak akan kulupakan begitu saja, karena semuanya begitu indah.

Semua teman perempuanku iri padamu karena kau begitu sempurna untukku. Mereka ingin menjadi di posisiku, demi mendapatkan kau sempurna itu.

Tapi justru karena itulah aku tak merasa pantas mendapatkan dirimu. Kau terlalu baik untukku. Kau berhak mendapatkan yang lain.”

Al terkejut membaca bagian itu. “Apa maksudnya nih?” gumamnya.

“Aku bisa menyangka kau pasti terkejut membaca kalimat tadi. Ya Al, kau terlalu baik bagiku. Kau berhak mendapatkan wanita yang lain, yang lebih baik, yang lebih berdedikasi, yang lebih bisa mencintaimu.

Bukannya aku tak mencintaimu. Hanya saja aku merasa, kalau aku melakukan hal ini terus menerus, aku akan menyiksamu. Dan melihatmu tersiksa, itu akan menyiksaku pula. Dan hal ini akan menyiksaku yang akan menyiksamu”

Al agak bingung membaca bagian itu.

“Kau pasti bingung dengan maksudku. Yang kumaksudkan di sini adalah, aku pergi hari ini, besok, dan seterusnya. Ya, aku meninggalkanmu dengan segala kenangan manis kita, dengan segala cinta kita.

Kau ingat temanku, Debora? Aku pergi bersamanya. Sudah berbulan-bulan ini aku merasakan sesuatu yang berbeda. Aku menemukan apa yang tak bisa kutemukan darimu. Aku menemukan bagian diriku yang hilang.

Dia memang tak sesempurna kamu, tapi dia menyempurnakan hidupku.

Janganlah kau bersedih, karena aku yakin masih banyak wanita lain yang akan bersedia menggantikan posisiku. Janganlah pula kau berusaha menemuiku, karena walaupun kau menemukanku, aku tak akan kembali padamu.

You are the second best that ever happened in my life, Babe!

Love

-Rebecca-

PS: I love you... but I love her a little more”

2 comments:

Anonymous said...

geblegg... he he he bagus juga idenya..

rahmathya a.k.a maknyes said...

Hehe trims looh :)

 

Pink Girlz Blogger Template | Blogger Clicks Design